Cari Blog Ini

Senin, 11 April 2011

Mengenal Durian lebih dekat

Durian

Dari Wikipedia Bahasa Indonesia
Durian
Durian, Durio zibethinus
Durian, Durio zibethinus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Durio
Spesies: D. zibethinus
Nama binomial
Durio zibethinus
Rumph. ex Murray
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

Nama-nama lokal

Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.

Botani


Tajuk dan percabangan pohon durian di Cimahpar, Bogor

Penyebaran

Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan. Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatera, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimlantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.

Pemerian morfologi

Pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh tinggi dapat mencapai ketinggian 25–50 m tergantung spesiesnya, pohon durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.
Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk bundar telur. Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu. Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya.[5] Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya.

Bunga durian, keluar langsung dari batang/cabang secara berkelompok
Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan.
Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian.
Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal (disebut "sukun").

Keanekaragaman

Varietas lokal (kiri) dan klon D101 (kanan)
Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies selain durian benar (D. zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan. Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.

Kultivar unggul nasional

Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya. Hingga 2005 terdapat 38 kultivar unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif. Beberapa di antaranya:
  • 'Bentara', dari Kerkap, Bengkulu Utara
  • 'Bido Wonosalam', dari Jombang, Jawa Timur
  • 'Perwira', dari Simapeul, Majalengka
  • 'Petruk', dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah
  • 'Soya', dari Ambon, Maluku
  • 'Sukun', bijinya kempes dengan daging tebal
  • 'Sunan', dari Boyolali
  • 'Kani' ("chanee", durian bangkok)
  • 'Otong', (alihnama dari durian "monthong", durian bangkok, di Malaysia disebut klon D159)

Ras lokal


Durian lokal di Cigudeg, Bogor
Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan keunggulannya belum terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi geografi. Beberapa di antaranya adalah
  • Durian parung
  • Durian lampung
  • Durian jepara
  • Durian palembang
  • Durian padang

Kultivar unggul dari luar negeri

Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di depannya. Beberapa di antaranya adalah
  • 'D24'
  • 'D99'
  • 'D123'
  • 'D145'
  • 'D158'
  • 'D159' (klon sama dengan varietas 'Montong').
  • 'D169'

Budidaya dan perbanyakan


Pohon durian asal biji yang sedang berbuah
Durian adalah buah tropis, tumbuh di sekitar khatulistiwa hingga ketinggian 800 m dpl., serta menjauh hingga garis lintang 18° di Thailand dan Queensland.

Syarat tumbuh dan pemupukan

Curah hujan yang disukai sekurang-kurangnya 1500 mm, yang tersebar merata sepanjang tahun. Akan tetapi, periode kering 1-2 bulan akan merangsang perbungaan lebih baik. Musim raya buah durian biasa terjadi setelah tahun dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Musim panen antara dapat terjadi dengan produksi buah yang biasa-biasa saja.
Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6-6,5. Tanah masam, seperti latosol atau podsolik merah kuning memerlukan pengapuran agara tanaman tumbuh baik. Durian muda juga memerlukan lindungan alam, agar pohon atau cabang-cabangnya yang sarat buah tidak patah diterpa angin yang kuat. Muka air tanah tidak boleh kurang dari 150cm karena air tanah yang terlalu rendah berakibat buah kurang manis.
Pemupukan dilakukan dengan membuat parit kecil di sekeliling pohon lalu ditaburi pupuk kimia. Pupuk kandang diberikan pada waktu penanaman bibit. Pemupukan dengan kadar NPK yang sama diberikan segera setelah musim berbuah, sedangkan pemupukan dengan kadar P yang lebih tinggi diberikan setelah flushing selesai untuk mempersiapkan pembungaan.

Penanaman dan pemeliharaan

Penanaman durian secara komersial di perkebunan dilakukan dengan jarak tanam 10 m × 10 m hingga 12 m × 12 m, tergantung dari ukuran tanaman/kultivarnya. Apabila tanaman masih kecil, tumpang sari dapat dilakukan. Pengendalian gulma juga perlu dilakukan.
Pemeliharaan mencakup pemupukan, pemangkasan (pembentukan dan peremajaan), pengairan (bila diperlukan), dan pengendalian hama dan penyakit. Tajuk durian yang baik adalah berbentuk kerucut membulat, dengan cabang utama mendatar ke samping.

Perbanyakan

Perbanyakan durian di desa-desa umumnya dengan menggunakan biji. Perbanyakan dengan biji juga dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya embrionya mati. Dengan demikian biji harus segera disemaikan setelah buahnya dibuka.
Pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, namun dalam budidaya dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif. Teknik-teknik yang dipakai adalah pencangkokan (jarang dilakukan), penyusuan (jarang dilakukan), penyambungan sanding (inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding). Teknik yang terakhir ini sekarang yang paling banyak dilakukan. Beberapa penangkar sekarang juga menerapkan penyambungan mikro (micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda sehingga mempercepat masa tunggu. Tercatat bahwa durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2-3 tahun.
Durian juga memungkinkan diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).

Hama dan penyakit

Hama yang menyerang durian di antaranya adalah ulat penggerek buah (gala-gala), ulat penggerek bunga, dan kutu loncat durian (menghisap cairan daun muda).
Penyakit utama durian adalah busuk akar dan batang Pythium complectens, mati bibit (juga oleh patogen yang sama), penyakit blendok/kanker Phytophthora palmivora, dan jamur upas yang menyerang batang/cabang.

Kegunaan


Tempoyak, durian yang diragikan
Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.
Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.
Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji durian mengandung sekitar 27% amilosa. Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.
Durian (Durio zibethinus)
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 150 kkal   620 kJ
Karbohidrat     27.09 g
- Serat pangan  3.8 g  
Lemak 5.33 g
Protein 1.47 g
Air 65g
Vitamin C  19.7 mg 33%
Kalium  436 mg   9%
Hanya bagian yang dapat dimakan, mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds)
Sumber: USDA Nutrient database
Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.
Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan.
Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, namun tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.

Nilai gizi

Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.

Serba-serbi buah durian

Masalah bau


Pelarangan durian di MRT Singapura.
Karena baunya yang keras, sejumlah perusahaan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, dipercaya ada cara mudah untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Jari tangan dibersihkan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut tidak dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur.

Panen durian

Di Kabupaten Ketapang Kalbar panen durian setiap tahun muncul pada bulan Januari atau Pebruari. Untuk tahun 2006, di luar kebiasaan, buah selang (buah bukan musim) ternyata cukup banyak dihasilkan. Meskipun panen buah kali ini tidak besar (karena buah selang) namun karena banyak lokasi kebun yang berbuah maka cukup banyak juga yang tersedia di pasaran. Panen terbesar kali ini datang dari tanaman masyarakat di Kecamatan Sukadana yang juga merupakan sentra produksi durian di Kabupaten Ketapang. Di kawasan ini selain dibudidayakan masih banyak buah durian yang tumbuh liar. Harganya cukup bervariasi 3 butir Rp 10.000, sementara yang besar berkisar antara rp 5000- Rp 10.000. Buah durian ini termasuk spesies endemik di Kabupaten Ketapang, beberapa jenis durian liar ada di kawasan kabupaten Ketapang. Jenisnya beraneka, seperti durian teratong, durian lahong, durian lei, durian tembranang. Beberapa jenis durian tersebut meskipun tidak komersial, tetapi merupakan sumber gen plasma nuftah yang sangat berguna bagi pemulyaan. Nama ilmiah spesies liar cukup bnayak antara lain durian burung, durian kura kura kura yang buahnya dipangkal batang atau di pangkal akar. Durio kutejensis ( durian pekawai) , Durio oxlevanus, Durio graveolens, dan Durio dulcis (lahong). Aneka jenis spesuies liar banyak terdapat di hutan dengan warna, bau dan bentuk yang beraneka. Karena banyaknya spesies di kawasan ini maka membuktikan bahwa Kabupaten Ketapang adalah salah satu tempat penyebaran durian. Para ahli kini sedang meneliti beberapa jenis varitas liar tersebut.

Memilih durian

Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah durian terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik.
Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran.
Memilih buah yang tepat amat penting apabila penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.

Mencium bau durian sebelum membeli
Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya ("duren jatuhan").
Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:
  • Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
  • Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika melakukan ini.
  • Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya "ulat" di dalam buah.

Membelah durian


Membelah durian
Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli durian yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah durian yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk "berkeringat". Bila isi durian mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.
Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk menemukan "garis" (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis sepanjang permukaan buah durian.
Bagian tangkai durian harus dibalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di ujung buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini, lalu goreskan sepanjang "garis" yang sudah terlihat sebelumnya. Sarung tangan atau sehelai kain yang tebal dapat digunakan untuk memegang buah durian dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya untuk melakukan tugas ini. Waspadai risiko tertusuk duri durian.
Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya.

Panas

Menurut banyak cerita yang berkembang di masyarakat (urban legend), Durian dianggap sebagai makanan yang panas, dan sehabis makan durian biasanya tubuh akan berkeringat. Cara yang umum digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim durian biasanya terjadi bersamaan dengan musim manggis, yaitu buah yang dianggap mendinginkan badan. Dengan demikian, kedua buah kemudian dimakan bersama-sama.
Secara ilmiah, klaim-klaim di atas tidak pernah dibuktikan. Kemungkinannya ialah karena kandungan nutrisi durian yang padat, orang yang makan durian sering makan kebanyakan sehingga akhirnya mengalami kenaikan tekanan darah. Hal tersebut merupakan reaksi yang alamiah jika terlalu banyak memakan makanan apapun.

Durian tanpa duri

Sebagian durian dijual "tanpa duri". Duri buah durian ini ternyata telah dibuang ketika duriannya masih muda. Jadi tidak alami. Sebagian durian memang hampir tidak berduri karena durinya kurang dari 5 mm.

Kegiatan dan Distrbusi Si Mimang

         Pada tahap awal ini, beberapa hari yang lalu kami telah menerima tawaran dari Politeknik Banjarnegara sebagai salah satu akademis yang membuka jurusan dalam bidang Pertanian dan Agrobisnis, untuk bekerjasama mengembangkan dan melestarikan buah Durian jenis Si Mimang yang berasal dari Banjarnegara.
        Dalam pengembangan ini kuli_agro menjadikan durian Si Mimang ini sebagai produk utama selain bibit yang lain yang akan kami kembangkan pada tahap berikutnya. Sebagai bagian dari Banjarnegara untuk keperluan ini kami menjalin dan mengumpulkan informasi sebanyak - banyaknya dari berbagai elemen dari mulai masyarakat, Akademisi dan Instansi terkait.
          Berikut gambar kegiatan kami:
Tahap Pengumpulan bahan

Tahap Penyambungan


Tahap Pengkodisian


Tahap Pengemasan


 
Tahap Persiapan pendistribusian



Pengiriman Produk

Si Mimang kaki 4 Yang sudah ditanam


Untuk Pemesanan Hubungi:
KULI_AGRO dengan
Arianto, Bandingan Rt 2 / Rw 1 Kec.Bawang Kab. Banjarnegara 53471
               HP : 082138039007. Arryully@gmail.com
Setyo Wardoyo, Karanganyar, kec, Bawang, Kab.Banjarnegara 53471
              HP : 081328534680











Kakao di Banjarnegara

          Kakao merupakan salah satu komoditi yang di unggulakan di Indonesia. Karena hasil olahan coklat dari kakao yang berasal dari Indonesia memiliki keistimewaan tersendiri yaitu titik leleh pada suhu rendah. Keistimewaan ini yang sangat disukai oleh industri - industri di luar negeri.
          Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat cocok untuk dibudidayakan tanaman kakao ini. Tidak terkecuali kota Banjarnegara juga cocok untuk dibudidayakan tanaman kakao ini. Dibuktikan dengan  telah banyak masyarakat Banjarnegara yang telah membudidayakan tanaman kakao ini walau hanya sebagai tanaman pekarangan yang notabene belum  dapat memberikan penghasilan yang berarti bagi masyarakat. Namun diluar itu secara tidak langsung masyarakat telah membuktikan bahwa tanaman kakao dapat tumbuh di Banjarnegara.
           Setelah mempelajari lebih lanjut mengapa produksi tanaman kakao tidak bisa maksimal? Ternyata setelah mengamati lebih dekat, banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap produktifitas tanaman kakao tersebut. Diantaranya adalah asal-usul bibit yang digunakan, teknis budidaya yang kurang tepat, perawatan seadanya yang dilakukan masyarakat dan masih banyak lagi faktor lain yang menyebabkan tanaman kakao tersebut tidak produktif.  Namun setelah mengamati daerah lain yang tidak jauh kami sangat terkejut melihat salah satu tanaman kakao milik penduduk desa yang produktifitasnya sangat bagus walaupun meraka hanya menanam beberapa pohon saja. Menurut pengakuan mereka hasil penjualan dari produksi tanaman kakao yang mereka miliki bisa meringankan kebutuhan hidup mereka. 
        Dari hasil survey di lapangan tersebut kami berinisiatif untuk mencoba membantu memberikan pengarahan kepada mereka seputar teknik budidaya kakao yang benar pada mereka. Setelah kami pertimbangkan secara matang, untuk memperbaiki produktifitas tanaman kakao tersebut akanlebh bak jika di awali dengan pemilihan dan penyediaan bibit yang berkualitas, setelah itu memberikan pengarahan tentang cara budidaya kakao yang benar agar dapat berproduksi secara optimal dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat itu sendri.
                Kami yang dalam hal ini sebagai "kuli_agro" berupaya memadukan pengalaman, teknologi dan SDM yang agar dapat menyediakan bibit kakao berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat yang berminat untuk membudidayakan tanaman ini. Berdasarkan pengalaman yang telah kami jalani sebelumnya pada perkebunan kakao yang cukup luas, kami berkeyakinan Banjanegara bisa di jadikan sebagai salah satu kota penghasil kakao yang tentunya dapat memberikan input positif bagi masyarakat pada umumnya dan bagi pendapatan daerah pada khususnya.
                   Dalam tahap awal ini kami akan berusaha menyediakan bibit tanaman kakao, namun semua itu tidak dapat lepas dari peran serta masyarakat sendiri dan dan perhatian Pemerintah yang terkait untuk saling membantu guna terwujudnya hal tersebut di atas.



Budidaya Durian Si Mimang

Budidaya Durian Si Mimang

 

     


  A. PENDAHULUAN
Durian merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek cukup cerah untuk menjadi komoditas unggulan, baik untuk tujuan ekspor maupun kebutuhan dalam negeri. Hal ini disebabkan karena pasar buah durian masih sangat luas, selain harga jual tergolong tinggi, permintaan ekspor durian dari luar negeri cukup tinggi. Tetapi volume wkspor yang dapat disediakan oleh petani durian Indonesia relatif kecil, bahkan cenderung turun tiap tahunnya.
 
B. POTENSI PENGEMBANGAN DURIAN
Untuk mengetahui potensi pengembangan durian diperlukan beberapa aspek teknis sbb. :
 
1. AGROKLIMAT
Hal pertama yang diperhatikan dalam budidaya durian adalah memperhatikan karakteristik lingkungan yang dibutuhkan tanaman, persyaratan tempat tumbuh seperti ketinggian tempat, kelembaban, suhu udara, curah hujan & media tanam. Pada umumnya durian dapat tumbuh baik di daerah yang berketinggian 50 m - 600 m dpl. Namun tidak jarang dijumpai durian yang tumbuh dengan baik di dataran tinggi (800 m dpl) & dataran rendah (10 m dpl). Durian dapat tumbuh optimal di daerah yang berketinggian 200 m - 600 m dpl, intensitas cahaya 45% - 50%, & suhu udara 220 C - 300 C. Secara alamiah durian dapat tumbuh dengan baik di darah yang beriklim basah dengan curah hujan 1.500 mm s/d 2.500 mm per tahun.
 
2. PERSYARATAN TANAH
Tanah yang cocok untuk tanaman durian adalah dengan solum cukup dalam (lebih dari 100 cm) tidak bercadas atau berlapis liat yang kedapdik, struktur tanah remah, topografi tanah datar atau miring. Tipe tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah lempung berpasir yang subur & banyak mengandung bahan organik. Tipe tanah ini mampu mengikat & merembeskan air serta tidak mudah tergenang oleh air hujan. Kedalaman air tanah 50 cm - 200 cm dpl, dengan keasaman tanah (pH) berkisar 6 - 7.
 
3. BIBIT
Bibit durian harus diambil dari pohon induk terpilih & diperbanyak secara vegetatif agar sifat unggul yang dimiliki pohon induk tidak berubah, & masa pembuahan tanaman dapat diperpendek sehingga dapat cepat berproduksi.
Bibit yang ditanam sebaiknya bibit durian okulasi yang sudah tumbuh setinggi 75 - 150 cm. Kondisi bibit harus sehat, pertumbuhan bagus, batangnya kokoh & pengakarannya banyak serta kuat.
 
4. PENANAMAN BIBIT
Lubang tanam dibuat berukuran 1 m x 1 m x 1 m x 1 m pada tanah yg kondisinya cukup subur. Jarak antar lubang tanam dapat dibuat 8 m x 8 m. Dengan demikian pada areal luas 1 ha terdapat populasi tanamandurian sebanyak 156 pohon. Pada saat menggali lubang, tanah galian dibagi dua bagian, yaitu tanah bagian atas diletakkan disebelah kiri lubang & tanah bagian bawah diletakkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering berangin-angin selama 10 - 30 hari. Selanjutnya tanah bagian atas dikembalikan ke dalam lubang dengan dicampur pupuk kan&g 35 kg/lubang. Penutupan lubang kembali sebaiknya dilakukan 7 -1 5 hari sebelum penanaman.
Saat penanaman bibit lubang tanam yang semula tertutup tanah digali kembali dg ukuran sedikit lebih besar daripada gumpalan tanah yg membungkus akar bibit yg diambil dari polybag. Bibit dimasukkan ke tengah lubang tanam sampai sebatas leher tanaman, lalu ditutup kembali dengan tanah galian. Tanaman baru perlu diberi ajir agar pertumbuhannya tegak.
 

5. PEMELIHARAAN TANAMAN
A. Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Kegiatan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan meliputi :
  • Penyulaman
  • Penyiraman
  • Penyiangan
  • Pemupukan
  • Pemangkasan / Pembetukkan pohon
  • Pemberantasan hama penyakit.
Pada awal pertumbuhan tanaman durian memerlukan banyak air, maka perlu dilakukan penyiraman setiap pagi & sore sampai tanah menjadi lembab. Akibat penyiraman tanah di sekitar tanaman menjadi padat, oleh karena itu maka sebulan sekali tanah perlu digemburkan pada jarak 60 - 80 cm & disiangi seperlunya agar peresapan air & sirkulasi udara dalam tanah dapat lancar.
Pada umur tiga bulan, tanaman durian membutuhkan pemupukan susulan NPK sebanyak 200 gr/pohon, selanjutnya pemupukan susulan NPK dilakukan rutin setiap 4 bulan sampai tanaman berumur 3 tahun.
Disamping itu setahun sekali tanaman perlu diberi pupuk kan&g atau kompos sebanyak 100 kg/pohon. Setelah melewati umur 3 tahun setiap tahunnya tanaman durian membutuhkan tambahan 25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya & kebutuhan pupuk kan&g meningkat berkisar 120 - 200 kg/pohon. Pembentukan pohon mulai diatur sejak tanaman berumur 1 tahun dengan memelihara satu batang utama & 3 - 4 calon terpilih. Bibit durian yang telah berumur 1 tahun telah dapat dilakukan pemangkasan pembentukkan.
Batang utama bisa terpelihara sampai setinggi 70 - 100 cm dari permukaan tanah agar tinggi tanaman berbatang pokok kendali dengan demikian tinggi, keseluruhan pohon durian berkisar antara 4 - 5 m dpl.
 
B. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TPM)
Perlakuan terhadap tanaman menghasilkan pada dasarnya sama dengan tanaman belum menghasilkan, namun dosis pemupukan akan terus meningkat sebesar 25% dari dosis awal (NPK). Demikian juga dosis pupuk kan&g meningkat sampai dengan 200 kg/pohon. Disamping itu tanaman durian menjelang berbunga membutuhkan NPK dengan perbandingan 10:30:10
Kegiatan lain yg perlu dilakukan bagi tanaman menghasilkan adalah perawatan buah. Perawatan buah dilakukan dengan menyeleksi buah yang sekiranya pantas dibiarkan untuk tumbuh besar & membuang yg lainnya dengan menyisakan 2 calon terbaik agar suplai pakan dari daun sepenuhnya dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan buah.
Setelah calon buah tumbuh sampai diameter 5 cm maka harus ditentukan salah satu yg dipelihara sampai besar.
Dengan demikian tiap dompol bunga hanya tinggal 1 buah saja yg dipelihara sampai besar. Cabang yg besar sebaiknya hanya dibiarkan 5 buah & cabang yg kecil 2 buah.
Jarak antar buah dalam satu cabang dibuat ± 30 cm agar buah dapat tumbuh besar, normal & tidak bengkok.
 
6. PERLINDUNGAN TANAMAN
Hama yg sering menyerang durian adalah penggerek batang, penggerek buah, kumbang daun & kutu merah. Tindakan yg diperlukan untuk mengatasi hamah tersebut adalah dapat dengan penyemprotan atau penginfusan dengan insektisida.
Sedangkan penyakit yg sering menyerang tanaman durian adalah busuk akar, busuk batang, layu tanaman, bledok (diplodia) & lain-lain. Tindakan yg diperlukan adalah menjaga kesehatan tanaman & tempat tanam, selain itu juga dilakukan penyemprotan, pengolesan, & penginfusan dengan fungisida tertentu.
 
7. PANEN
Buah durian dapat dipanen pada saat sudah benar-benar masak dan telah tua. Pada umumnya buah durian dapat dipanen setelah 125 - 135 hari sejak penyerbukan bunga berlangsung.
Satu pohon durian dapat menghasilkan 20 - 200 buah durian, tergantung pada besar & kondisi pohon, dengan bobot buah rata-rata 1,5 - 4 kg. Pada saat awal berbuah (5 - 8 tahun) jumlah buah yang dapat dipanen masih relatif sedikit, tapi tahun-tahun berikutnya jumlah buah yg dipanen makin meningkat. Usia produktif pohon durian dapat mencapai 100 - 200 tahun.

Si Mimang T3KQ3

       Siapa yang tidak kenal durian. Semua orang pasti setuju jika buah durian dijuluki "rajanya buah", dengan aromanya yang sangat khas walaupun sebagian orang ada yang alergi terhadap buah ini tetapi durian tetap menjadi buah yang selalu ditunggu kehadiran pada saat musimnya tiba.
         "Si Mimang" mungkin bagi sebagian orang awam masing asing mendengar nama ini. Si mimang adalah salah satu jenis durian asli Indonesia yang berasal dari daerah Sigaluh, Banjarnegara.
               Ciri - ciri Si Mimang :
  • Buahnya berbentuk lonjong dan kecil, belimbimgan buah tampak jelas, warna hijau kekuningan.
  • Durinya runcing tetapi adapula ynag tumpul: pada bagian yang cembung durinya tumpil, dan pada bagian  yang cekung durinya runcing sekali.
  • Daging buahnya tebal, agak berserat dan agak kesat. Rasanya manis alkoholik dan aromanya tajam sekali.
  • Buahnya sulit dibelah. Produksinya per tahunnya dapat mencapai sekitar 400 - 500 buah per pohon.

 
 
         Jika dilihat dari sisi penampilan Si Mimang ini kurang meyakinkan, namun jika dilihat dari rasa tidak kalah dengan jenis - durian unggul lainnya. Apalagi pada saat kontes durian beberapa waktu yang lalu Si Mimang berhasil meraih juara kedua setelah monthong. Kekurangan dari Si Mimang adlah dlihat dari penampilan yang kurang menarik. Akan tetapi fakta ini telah cukup membuktikan bahwa Si Mimang patut di jadikan pilihan diantara jenis - jenis  durian yang telah ada.
             Dengan alasan tersebut maka sebagai "Kuli_Agro" kami mencoba sedikit memodifikasi untuk kualitas dan kwantitas produksi Si Mimang. Adapun hal yang telah kami lakukan adalah menyambung dengan jenis durian lain, atau jika boleh kami menyebutnya dengan dengan istilah Si Mimang T3KQ3. Yaitu dengan menyambung Si Mimang dengan Tingkat 3 (T3), Batang bawah dari biji, batang tengan menggunakan jenis durian monthong, kemudian batang atas (utama) Si Mimang.
              Dengan perlakuan ini diharapkan dapat mempengaruhi penampilan Si Mimang. Perlakuan tersebut kami namakan batang induk, kemudian, mengingat Monthong mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan terhadap serangan penyakit maka untuk mengatasinya kami menyambung batang induk tadi dengan beberapa batang lagi dengan bibit yang berasal dari biji durian lokal yang tahan penyakit. Hasil dar perlakuan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:


Batang induk Si Mimang yang telah disambung dengan 3 batang bawah jenis lokal yang tahan penyakit.



 Si Mimang T3KQ3 yang diperbanyak denga cara sambung susuan.